Jumat, 19 November 2021

MENULIS DI KALA SAKIT


      Motivator pada pertemuan ke 19 menghadirkan sosok guru mata pelajaran fiqih di MTsN 5 Jakarta. Bapak Suharto, S. Ag., M.Pd yang biasa dipanggil cing Ato adalah alumni kelas belajar menulis gelombang 8. Dengan didampingi moderator ibu Shima cing Ato memmberikan support denagn berbagi pengalaman dahsyatnya penyakit (tanda cinta dan kasih sayang Sang Khaliq) yang disandangnya yang justru memicu semangat beliau sehingga menjadi penulis sampai saat ini. Untuk mengenal cing Ato lebih jauh kita bisa berkunjung ke akun beliau di:

fb:@Suharto.cingato.cing

Ig: Ig@Suharto.cingato.cing

blogspot: Suharto13blogspot.com

blogspot: Suharto69blogspot.com

dan di channelyoutube berikut:

https://www.youtube.com/watch?v=tVSJLPutgtU (Menulis dalam Katerbatasan)

https://www.youtube.com/watch?v=fjpPK_w0Bew (Guru Inspiratif)

https://www.youtube.com/watch?v=uye6FLj30GU (Menulis di Kala Sakit)

https://www.youtube.com/watch?v=qhzk01Z7y4w (Menggetarkan. Terkena Penyakit GBS. Lumpuh Seluruh tubuh. Menulis jadi Terapi Kesembuhan).

 

PERJUANGAN BELAJAR MENULIS PRA-SAKIT

 

Cing Ato sudah lama ingin BISA menulis. Berbagai upaya tlah dilakukan untuk bisa menulis, yaitu membeli berbagai buku motivasi tentang menulis, mengikuti acara jurnalis, juga mendatangi undangan untuk menulis.  Hasilnya TETAP TIDAK BISA MENULIS dengan baik, tulisannya sangat kaku dan kering. Cing Ato sendiri pada awalnya merasa bahwa tidak pandai merangkai kata menjadi kalimat. Namun kondisi ini tidak membuat cing Ato putus harapan.

Teriring dengan maraknya literasi madrasah saat itu, yang membiasakan dan membudayakan siswa madrasah untuk membaca dan menulis. Kegiatan literasi madrasah inilah yang membuat cing Ato mulai memaksakan diri tetap belajar agar bisa menulis. Ala bisa karena dipaksa. Ala bisa karena biasa. Setiap tahun cing ato selalu menganggarkan uang pribadi (dari gaji sertifikasi) untuk mengikuti pelatihan menulis. Ini pelatihan yang pernah diikuti sebelum cing Ato sakit GBS; 1) Pelatihan menulis bersama KSGN    Akhir  Desember 2016 di Wisma UNJ Jakarta, selama 3 hari 2 malam.       2) Pelatihan menulis MWC Media Guru di Cipanas  Akhir Desember 2017, selama 3 hari 2 malam.  3) Pelatihan menulis 2017 bersama Om Jay di acara public speaking di Jakarta


Pada pelatihan menulis bersama KSGN    Akhir  Desember 2016, banyak mengenal narasumber hebat seperti pak Namin, Om Jay, pak Dedi dan lain. Di KSGN ini cing Ato mulai sedikit dan banyak mengetahui CARA MENULIS. Cing ato merasa sangat termotivasi dengan kata-kata bijak om Jay “Tulis apa yang ada disekitar kita, tulis yang sederhana dahulu, tulis yang kamu bisa dan kuasai, serta mulailah menulis apa yang kamu alami dan rasakan" . Inilah penggalan kalimat sakti yang melekat di pemahaman cing Ato sampai sekarang. Dari hasil KSGN ini lahirlah buku antologi pertamanya berjudul “Bukan Guru Biasa” tahun 2016

 

Dari hasil pelatihan menulis MWC Media Guru di Cipanas  Akhir Desember 2017, terbitlah buku solo perdana cing Ato berjudul “Mengejar Azan”. Buku ini menceritakan tentang perjalanan menuntut ilmu. Dasar ilmunya dari om Jay lalu dipoles oleh Media Guru. Suatu kebahagian dengan terbitnya buku solo perdana ini, maka dilukis dan dibingkai cover buku “Mengejar Azan” sebagaimana tamapak dalam pigura pajangan ini.

 


(Buku solo yang ditulis cing Ato pada 2018)

 

 RIWAYAT PENYAKIT CING ATO

Pada awalnya cing Ato sakit flu dan demam. Dua (2) minggu kemudian (19 Juli 2018) tangan kesemutan namun tetap dibawa berangkat ke madrasah (demi melaksanakan tugas) dan jatuh oleng setelah tiba di madrasah . Cing Ato langsung dilarikan ke Rumah Sakit. Di RS didiagnosa awal sakit stroke, kemudian dibawa ke RS PON (Rumah Sakit Pusat Otak Nasional). Dari hasil RS PON  ternyata BUKAN STROKE tetap sakit GBS (Guillain Barre Syndrome) yaitu kelumpuhan seluruh system saraf.

Selama 1,5 bulan cing Ato dirawat di ruang ICU dan 3 bulan di ruang HCU RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma), pernafasannya dibantu dengan ventilator. Selama dirawat di RSCM tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kesembuhan.  Bahkan secara medis menetapkan bahwa nafas cing Ato akan selalu tergantung pada ventilator … YAA RABB!!!

          Pernyataan medis tersebut semakin membuat cing Ato mengencangkan doa dan harapannya pada sang Rabb: “ Yaa Rabb… Beri aku kesempatan untuk hidup …agar aku bisa memperbaiki kesalahan-kesalahanku…agar aku bisa berkontribusi lebih banyak lagi untuk sesame”. Inilah permintaan terus-menerus cing Ato saat itu.

          Sementara sang Rabb telah berfirman “Berdoalah, maka akan Kukabulkan”. Pada saat masih di RSCM tepat pukul jam 12 malam, tiba-tiba ventilator mati dan rusak. Para tenaga medis di RSCM terheran-heran menyaksian ini. AJAIB sekali. Rusaknya ventilator menggerakan tangan-tangan medis untuk mencoba mengganti alat bantu pernafasan cing Ato dengan menggunakan oksigen. Maasya Allah…  Alhamdulillah… bisa... akhirnya cing Ato bisa bernafas TANPA VENTILATOR.

 

Setelah 2 minggu dirawat di ruang inap biasa, akhirnya cing Ato diijinkan pulang dalam kondisi lumpuh. Setelah setahun badan tidak bisa bergerak,  6 bulan kemudian tangan kiri mulai bisa bergerak. Setelah tangan bisa bergerak, mulailah cing Ato melacak akun medsos (facebook) dan mulailah setiap menulis dan memposting artikel tentang motivasi hidup dan tentang apa yang sedang dirasa dan dialami.  Kisah selanjutnya mengenai penyakit cing Ato bisa di baca di buku berikut.

 

 


RIWAYAT MENULIS PASCA SAKIT

       Selama 1 tahun cing Ato tidak bisa bergerak.  Hanya berbaring saja.  Selama 1,5 tahun itu pula cing Ato terputus dengan dunia luar (tidak bisa bermedsos).  Setelah itu mulailah Cing Ato bisa membuka hp meskipun belum bisa menggenggam dengan kuat. Sejak inilah cing Ata mulai memposting artikel tentang motivasi hidup dan menulis apa yang sedang dialami. Karena keasyikannya menulis sampai lupa jika diri cing Ato sedang sakit. Bagaimana cara acing Ato menulis di masa ini ?  Menulis bisa dilakukan cing Ato dengan sambal berebah, di atas kursi roda, di luar rumah sambal berjemur, di mobil sambal menikmati kemacetan jalan, pada saat sedang diterapi, juga di rumah sakit saat menunggu antrian dokter.

 

 

 

Menulis Sambil Menunggu Antrian Dokter

 

Menulis Saat Terapi

          Dalam kondisi dengan segenap keterbatasannya ini, cing Ato menyempatkan diri untuk ikut pelatihan menulis (kelas binaan om Jay). Sebagaimana peserta yang lain, cing Ato harus menulis resume yang harus dishare di blog.   Beliau menulis resume di aplikasi catatan di Hp kemudian dishare ke blog. Berkat keuletannya…alhamdulillah cing Ato bisa lulus dari pelatihan menulis gelombang 8, karena berhasil menulis resume (minimal 20 resume) dan berhasil menulis buku solo.

          Cing Ato sangat termotivasi juga oleh kata-kata om Dedi “ Ingat…apa yang menurut kita bagus, belum tentu orang lain menerima. Maka teruslah berjuang…”.

Cing Ato juga pernah belajar denga Akbar Zaenuddin dan berhasil menulis buku motivasi.

          
           Saat ini (November 2021) kesehatan cing Ato semakin membaik. Aktivitas semakin hari semakin bertambah. Sudah bisa melaksanakn amanah sebagai pemateri di kelas pelatihan menulis binaan om Jay di gelombang 17. 18. 21, dan 22. Selain menulis beliau juga belajar membuat cover dan layout buku. Cing ATo juga bermimpi suatu saat nanti bisa menjadi penerbit mayor. SEMOGA Segera Terwujud Mimpi Cing Ato. Aamiin Yaa Rabb


"Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi"

(om Jay)

 

Tidak Ada Yang Tidak Bisa

Tidak Ada Yang Tidak Mungkin

Keterbatasan Jangan Diturunkan

Kesuksesan Menjadi Milik Orang Yang Mau Berusaha

(Pesan Cing Ato)

2 komentar:

RAPAT MANKORAYA, 04-01-2022

Pembicara Rapat Koordinasi Awal Semester Genap MAN Kota Palangkaraya Tahun Pelajaran 2021/2022 Peserta Rapat (Awal) Pada hari Selasa 4 Janua...