Sabtu, 16 Oktober 2021

MENULIS SEMUDAH CEPLOK TELUR

 


Resume Rabu, 13 Oktober 2021 Pukul 19.00 – 21.00 WIB

Tak kenal maka tak sayang. Berikut profil pemateri malam ini yaitu ibu guru cantik yang berasal dari NTT (Nusa Tenggara Timur) http://www.guruinspirasintt.com/2021/09/profil-ibu-guru-cantik.html

Penulis pemula dan yang belum pernah mencoba penulis biasanya dihantui dengan kalimat  pernyataan negative yaitu “menulis itu sulit dan membosankan” . pernyataan inilah yang terkadang sulit diubah maupun di-skip dari pikiran para penulis pemula. Berkaitan dengan lekatnya pernyataan negative tersebut, maka narasumber malam ini (Dra. Lilis Ika Herpianti Suktikno, S.H.) dengan didampingi sang moderator milenial  Bapak Dail Ma’ruf, berusaha memotivasi peserta pelatihan untuk menghilangkan mindset negative menjadi mindset positif, yaitu “menulis itu mudah semudah masak ceplok telur”. Kenapa mesti telor ceplok ? Ceplok telur adalah salah satu  makanan yang banyak disukai berbagai kalangan masyarakat. Memasaknya tidak perlu waktu lama. Setelah telur dipecah, langsung digoreng, matang dan langsung bisa dihidangkan.  Berbeda halnya dengan masak rendang yang merlukan waktu beberapa jam baru bisa dinikmati.  Jadi nara sumber hebat kali mengajak kita untuk mengubah mindset awal “Menulis itu Sulit” menjadi mindset “Menulis Itu mudah dan enak semudah masak ceplok telur”    . Dalam hal ini beliau menambahkan bahwa "Menulis itu seperti candu. Semakin kita memiliki banyak karya, semakin kita kecanduan untuk menulis". Inilah mindset pemateri yang terpatri kuat di benak beliau sehingga beliau punya mimpi untik menerus menulis judul buku "Hadiah Untuk Bundaku"  sampai menjadi 1100 jilid. Maasya ALlaah. Luar Biasa . Yaa Rabb ... mudahkanlah agar impian beliau ibu guru cantik ini segera terwujud. Aamin. Yaa Rabb



Untuk bisa menulis semudah masak telur ceplok tentunya tidak bisa langsung sim-salabim, jadi harus  melewati tahapan-tahapan tertentu. Berikut ilustrasi tahapan yang harus dilalui oleh seorang penulis agar menjadi penulis terbaik yang namanya tetap tercatat di sepanjang masa.

https://www.youtube.com/watch?v=3gsgiNH7jQs&t=29s

 

(Kisah Sebatang Pensil Paulo Choelho)

Dari kisah sebatang pensil tersebut ada 5 hal penting yang harus dipahami dan diamalkan agar kita bisa mudah menjadi penulis yaitu: Pertama. Penulis sanggup melakukan HAL BESAR, namun jalan lupa bahwa ada tangan dan pikiran yang membimbing kita yaitu tangan dan pikiran milik TUHAN YANG MAHA SEGALANYA. Untuk diingat bahwa tidak punya apa-apa dan tidak bisa apa-apa!!! Kedua. Dalam perjalanan seorang penulis akan mengalami hal-hal yang MENYAKITKAN, tetap terima dan syukuri dan jalani dengan lapang karena hal inilah yang dapat menguatkan dan mempertajam diri kita sebagai penulis. Ketiga. Sebagai penulis tentu tak lepas dari BERBAGAI KESALAHAN, namun kita diberikan kesempatan dan kemampuan untuk memperbaiki setiap kesalahan yang telah kita lakukan. Keempat. Bagian terpenting dari seorang penulis BUKAN BAGIAN LUARNYA melainkan bagian yang ada DALAM DIRI yaitu hati, maka menulislah dengan hati bersih. Kelima. Dalam kondisi sesulit apapun kita harus tetap menulis, maka JANGAN MUDAH MENYERAH dengan keadaan tersulit yang sedang kita hadapi

                Kurangnya motivasi dan niat yang kuat untuk bisa menulis, berdampak pada kenyataan di lapangan. Kenyataan menunjukkan bahwa jumlah penulis lebih sedikit dibanding jumlah pembaca. Untuk mengatasi kenyataan ini maka ruang pelatihan belajar menulis ini adalah sarana yang tepat untuk belajar menulis khususnya bagi penulis pemula.  Kita sebagai pembelajar sudah memiliki modal dasar bisa menulis yaitu membaca dan membaca !!!, Yukkkk kita tingkatkan dan pertahankan semangat menulis dengan lebih banyak membaca. Dalam hal ini Emha Ainun Najib (cak Nun ) mengatakan bahwa, “Jika menulis diibaratkan sebagai kegiatan BAK (buang air kecil), dan membaca  diiibaratkan minum air, mungkinkah kita bisa BAK kalau kita tidak  minum ?" Jadi jika kita menginginkan banyak BAK maka banyak-banyaklah minum. Akhirnya jika kita menginginkan untuk bisa bisa menulis dengan mudah, maka banyak-banyaklah membaca lagi dan membaca terus!!!

Mengapa kita ini harus menulis ?  Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita simak dalil tentang perintah menulis dari Allah SWT yang terkandung dalam Al Quran maupun hadits Rosulullah SAW. Pertama, , Rasulullah SAW  bersabda: “Qoyyadul ‘ilmu bilkitabi“ (Ikatlah ilmu dengan menulisnya). Bahkan beliau memerintahkan sahabatnya agar menulis ilmu. Kedua, salah satu sahabat Nabi adalah  Abdullah bin Amru mengatakan bahwa: “Tulislah. Demi dzat yang jiwanya ada di tangan-Nya. Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran”.   Ketiga,  Imam Syafii berkata : “Ilmu adalah ibarat binatang buruan, dan tulisan adalah tali yang mengikat binatang buruan tersebut. Maka Ikatlah buruan-buruan mu dengan tali yang kokoh dan kuat”. Jadi jika ilmu diibaratkan seperti hewan buruan (kijang)  apabila tidak diikat akan terlepas. Begitu pula ilmu apabila tidak ditulis maka akan hilang atau tidak ingat dikarenakan factor keterbatasan daya ingat manusia. Dengan demikian MENULIS ini sebenarnya merupakan KEWAJIBAN kita.

 

Semoga kita bisa menikmati nikmatnya ceplok telur dengan terus berusaha dan mempraktikkan menulis setiap hari

 

"Untuk menjadi penulis, yang dibutuhkan hanyalah KEMAUAN KERAS untuk menulis dan kemudian MEMPRAKTIKKANNYA. Orang yang hanya mempunyai kemauan menulis, namun tidak pernah melakukannya, maka ia sama saja dengan bermimpi untuk memiliki mobil, tanpa ada usaha dan kerja keras untuk memilikinya". - Stephen King



Salam dari  Palangka Raya




2 komentar:

  1. Katakanlah yang sejujurnya ... apa yang harus kulakukan

    BalasHapus
  2. Keren ibu
    Untuk BAK kita harus minum dlu, untuk bisa menulis kita harus membaca dlu🌻
    Yuk ah semangat selalu 💪😁

    BalasHapus

RAPAT MANKORAYA, 04-01-2022

Pembicara Rapat Koordinasi Awal Semester Genap MAN Kota Palangkaraya Tahun Pelajaran 2021/2022 Peserta Rapat (Awal) Pada hari Selasa 4 Janua...