Rabu, 03 November 2021

KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 



KIAT MENULIS CERITA FIKSI

 

Pertemuan ke-11
Rabu, 27 Oktober 2021

Sebelumnya saya atas nama peserta kelas belajar menulis, mohon maaf khususnya kepada om Jay beserta tim sekiranya saya sebagai peserta tidak bisa hadir 100% untuk belajar secara on time maupun full time. Namun meski tidak bisa ikut belajar secara on time, ternyata masih bisa belajar mendalami materi di pada jam, menit,dan detik berikutnya. Inilah salah satu kelebihan proses belajar secara daring via wa grup yang sekarang sedang berjalan pada gelombang 21 dan 22.

Seorang pakar fiksi bapak Sudomo, S.Pt. (Pak Momo) sebagai narasumber dengan didampingi oleh moderator pak Dail. Pak Momo adalah guru IPA di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat NTB, yang memiliki passion menulis cerita fiksi. Beliau pernah menjadi peserta Belajar Menulis Gelombang 16 (binaan om Jay). Sebagai peserta pak Momo berkewajiban menulis resume di blog. Resume karya pak Momo yang sering memiliki keunikan (lain dari pada peserta yang lain), yaitu resume dalam bentuk cerita fiksi. Dan ternyata resume pak Momo yang unik ini mendapat respon yang luar biasa dari pembaca di grup belajar menulis gelmbang 16. Untuk mengenal lebih jauh tentang pak Momo dengan segala karyanya silahkan dikunjungi web pribadi  www.eigendomo.com

 

Bagaimana sepak terjang pak Momo sampai jatuh hati dengan kegiatan menulis cerita fiksi ? Sejak 2009 pak Momo mengawali passion untuk menulis fiksi. Kemudian bergabung dengan komunitas KELAS MENULIS FIKSI,  serta sering mengikuti berbagai kompetisi. Akhirnya sekarang benar-benar jatuh hati dengan tulisan fiksi. Pak Momo juga pernah lolos dalam seleksi workshop menulis cerpen Kompas

 

PENGERTIAN

Fiksi sebagai kata kunci pada materi pertemuan ke 11, kita review Kembali apa itu fiksi. Fiksi adalah karya satra yang bersifat fiktif atau tidak nyata. Fiksi bersumber dari rekaan, khayalan, dan imajinasi. Karya fiksi bisa berupa tulisan, pertunjukan, film, dan videogame.

 

MENGAPA KITA HARUS MENULIS FIKSI?

Beberapa alasan penting di antaranya, yaitu ; 1) Salah satu komponen dalam AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) atau ANBK (Asesmen nasional Berbasisi computer) adalah literasi membaca., yaitu  membaca teks literasi fiksi. Dengan mampu menulis cerita fiksi, seorang guru akan lebih mudah membuat soal Latihan AKM khususnya untuk soal literasi membaca, 2) sebagai cara menemukan passion dalam bidang kepenulisan, 3) sebagai upaya menyembunyikan dan menyembuhkan diri, dan 4) sebgai jalan mengeksplorasi kemampuan menulis.

 

APA SYARAT MENULIS CERITA FIKSI ?

Secara umum sama dengan syarat-syarat menulis bentuk lainnya. Bedanya terletak pada kebiasaan kita sebagai penulis untuk mengembangkan imajinasi. Imajinasi tentu bisa berkembang dengan banyak membaca buku fiksi yang ada. Dengan banyak membaca karya fiksi maka; 1) menghadirkan pengalaman dan pemahaman baru terkait penulisan fiksi, dan 2) mengembangkan imajinasi juga belajar tentang gaya penulisan

 

BENTUK-BENTUK CERITA FIKSI


No

Bentuk

Ciri

1

Fiksimini

Fiksi singkat (beberapa kata)

2

Flash Fiction

Jumlah kata khusus

3

Pentigraf

Cerita tiga pentigraf

4

Cerpen

< 7.500 kata (1 konflik)

5

Novelet

7.500 – 17.500

6

Novela

17.500  – 40.000

7

Novel

> 40.000 (konflik lebih rumit)



UNSUR PEMBENTUK CERITA FIKSI

No

Unsur

Keterangan

1

Tema/ide pokok

·      Tips menentukan tema: dekat dengan penulis, menarik perhatian penulis, bahan mudah diperoleh.

·      Contoh Tema: Berkah kejujuran; Pendidikan dan kemiskinan; Persahabatan tiga anak SD; Pengalaman BJJ.

2

Premis

·      Ringkasan cerita dalam satu kalimat;

·      Unsur-unsur premis: karakter, tujuan tokoh, rintangan/halangan, dan resolusi;

·      Cara membuat premis: tulis masing-masing unsur pembentuknya kemudian rangkai menjadi satu kalimat utuh;

·      Contoh Premis: Seorang anak SD mengajak dua orang temannya melakukan perjalanan ke rumah kakeknya dan berusaha memperoleh pemahaman tentang materi IPA

3

Alur/plot

·      Struktur rangkaian kejadian dalam cerita;

·   Macam-macam alur: Alur maju, alur mundur, alur campuran, alur flashback, dan alur kronologis;

·      Unsur-unsur alur/plot: Pengenalan cerita, Awal konflik, Menuju konflik, Konflik memuncak/klimaks, Penyelesaian/ending;

·      Unsur-unsur alur/plot tersebut urutannya bisa diubah tergantung pada jenis alur yang dipilih

4

Penokohan

·      Penjelasan selangkah demi selangkah penjelasan detail karakter dalam cerita;

·      Macam-macam tokoh: protagonis, antagonis, dan tritagonis;

·      Teknik penggambaran tokoh: analitik, fisik dan perilaku tokoh, lingkungan tokoh, tata bahasa tokoh, dan penggambaran oleh tokoh lain

5

Latar/setting

·      Penggambaran waktu, tempat, dan suasana terjadinya peristiwa-peristiwa dalam cerita;

·      Jenis-jenis latar: latar waktu, latar tempat, latar suasana, latar sosial, latar material, dan latar integral

6

Sudut pandang

·      Cara penulis menempatkan dirinya terhadap cerita yang diwujudkan dalam pandangan tokoh cerita;

·      Macam-macam sudut pandang: Orang Pertama Tunggal, Orang Pertama Jamak, Orang Kedua, Orang Ketiga Tunggal, Orang Ketiga Jamak, dan Campuran



PROSES KREATIF MENULIS

Niat  à Baca à Ide dan Genre à Outline à Menulis à Swasunting à Publikasi

No

Proses

Keterangan

1

Niat

Motivasi diri untuk memulai dan menyelesaikan tulisan

2

Baca (Fiksi orang lain)

Upaya menemukan bahan belajar/referensi berupa ide, pemilihan kata, serta gaya dan teknik penulisan

3

Ide & Genre

·   Segera catat saat ide mendadak muncul

·   Menemukan ide dengan cara mengembangkan imajinasi

·   Pemilihan genre disesuaikan dengan yang disukai dan dikuasai

4

Outline

·   Kerangka disusun berdasarkan unsur-unsur pembangun cerita fiksi

·   Menentukan tema agar pembaca mengerti lingkup cerita fiksi kita

·   Membuat premis sesuai tema

·   Menentukan uraian alur/plot berdasarkan unsur-unsurnya

·   Menentukan penokohan kuat berdasarkan

·   jenis dan teknik penggambaran watak tokoh dengan baik

·   Menentukan latar/setting dengan menunjukkan sisi eksotis dan detail

·   Memilih sudut pandang penceritaan yang unik

5

Menulis

·   Membuka cerita dengan baik (dialog, kutipan, kata unik, konflik)

·   Melakukan pengenalan tokoh dan latar dengan baik dengan cara memaparkan secara jelas kepada pembaca

·   Menguatkan sisi konflik internal dan eksternal tokoh

·   Menggunakan pertimbangan logis agar tidak cacat logika dan memperkuat imajinasi

·   Memilih susunan kalimat yang pendek dan jelas

·   Memperkuat tulisan dengan pemilihan kata (diksi)

·   Membuat ending yang baik

6

Swasunting

·   Dilakukan setelah selesai menulis;

·   Jangan menulis sambil mengedit;

·   Memfokuskan penyuntingan pada kesalahan pengetikan, pemakaian kata baku dan istilah, aturan penulisan, ejaan, dan logika cerita;

·   Usahakan menempatkan diri pada posisi sebagai penyunting agar tega menyunting tulisan sendiri;

·   Jangan lupa menyiapkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) dan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)

7

Publikasi

Langsung hubungi penerbit

        Akhirnya narasumber mengatakan bahwa manfaat yang diperoleh sebagai penulis cerita fiksi adalah mendapatkan “koin plus poin”. Manfaat 'koin' adanya royalti penerbitan buku fiksi. Sedangkan 'poin' adalah bisa berbagi dan belajar menulis fiksi dari teman-teman lainnya.



Salam Literasi

Dari Palangka Raya-Kalteng


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RAPAT MANKORAYA, 04-01-2022

Pembicara Rapat Koordinasi Awal Semester Genap MAN Kota Palangkaraya Tahun Pelajaran 2021/2022 Peserta Rapat (Awal) Pada hari Selasa 4 Janua...