Jumat, 03 Desember 2021

MENGUAK DAPUR PENERBIT MAYOR

 



Resume ke-22

Senin, 22 November 2021

 

Narasumber yang akan berbagi pengalamannya dalam mengelola penerbitan. Sharing materi malam ini bertujuan agar peserta pelatihan belajar menulis dapat memahami seluk beluk penerbit mayor, dan selanjutnya bisa memberikan gambaran ke kita bagaimana menentukan langkah selanjutnya dalam mempubliksikan naskah tulisan kita. Beliau adalah bapak Edi S.Mulyanta (bisa dipanggil pak Mulya) yang didampingi oleh seorang moderator cantik ibu Helwiyah.



PENERBITAN adalah mempublikasikan hasil tulisan dari penulis. Tugas dari penerbitan adalah memberikan layanan produksi, publikasi, distribusi, dokumentasi dan industri dalam menerbitkan atau mempublikasikan hasil tulisan (karya tulis) dari penulis.

Sedangkan PENERBIT hanyalah intermediary atau perantara dalam proses publikasi sebuah tulisan, baik berupa buku ilmiah, buku ajar,  maupun referensi.

 

ISBN

Ø  Merupakan system penomoran internasional

Ø  Diberikan langsung oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London

Ø  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI merupakan badan nasional ISBN yang berhak dan secara resmi memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia.

Ø  Penulisan ISBN dicantumkan pada:

a.    Bagiaan bawah sampul belakang (back cover)

b.    Verso (di balik halaman judul/halaman copyright)

c.    Punggung buku (spine) untuk buku tebal

Ø  Sejak tahun 2007 kode ISBN terdiri dari 13 digit. Penulisan antara setiap bagian pengenal dibatasi oleh tanda hubung ( - ), contoh:

ISBN 978 – 602 – 8519 – 93 – 9. Arti dari kode ISBN ini adalah :

a.    Angka 978 adalah angka pengenal produk terbitan buku dari EAN (Prefix Identifier)

b.    Angka 602 adalah angka kode kelompok (Group Indentifier)

c.    Angka 8519 adalah angka kode penerbit (Publisher Identifier)

d.    Angka 93 adalah angka kode judul (Title Identifier)

e.    Angka 9 adalah angka pemerika (Check Identifier)

 

ROYALTI

Selain mendapat angka kredit maka penulis akan mendapatkan royalty dari karya tulisnya. Berapa besar royalty yang akan diterima penulis ? Besar royalti untuk penulis biasanya 5 % - 10 % dari harga jual buku, bahkan bisa sampai  15 % untuk penulis besar atau terkenal. Kemana yang 85 % ? Jawabannya adalah ke penerbit, distributor, dan toko buku.

 

Contoh soal:

Andi adalah seorang penulis buku “Generasi Y”. Buku ini dijual Rp. 50. 000,- /exp. Selama 6 bulan buku berjudul “Generasi Y” tersebut laki sebanyak 5.000 exp. Berapakan royalty yang akan diterima oleh penulis Andi ?

 

Jawaban:

Jika royalty yang disepakati antara penulis Andi dengan penerbit sebesar 10 % maka besarnya royalty adalah :

= 10 % x Rp. 50.000,- x 5.000 exp   

= Rp 25.000.000,- per 6 bulan

= Rp.  4.167.000,- per bulan

 

Jadi royalty yang akan diterima oleh penulis Andi dalam waktu 6 bulan adalah Rp. 25.000.000,- .

Namun jika royalty tersebut dibagi secara bulanan maka penulis Andi tersebut akan menerima royalty sebesar Rp.  4.167.000,- per bulan.

 

Di masa mendatang, proses penerbitan bisa dilakukan sendiri oleh penulis. Sebagaimana yang telah dilakukan oleh bang Tere Liye yang telah MEMPRODUKSI/MENERBITKAN SENDIRI tulisannya melalui Google Books. Bisa dilihat di channel berikut

https://www.google.com/search?tbm=bks&q=tere+liye

Silahkan dianalisis, bagaimana besarnya royalty jika kita sebagai penulis mampu menerbitkan buku sendiri seperti hal nya bang Tere Liye ?

Jadi pada masa mendatang persaingan penerbit tidak hanya antarpenerbit saja. Dengan makin gencarnya digitalisasi akan menjadikan persamaan derajat antara penulis, penerbit, penyalur, dan pembaca buku

 

OMNI CHANNEL MARKETING

Besarnya jumlah produksi yang dilakukan oleh penerbit mayor, akhirnya penerbit mayor memperluas jalur pemasarannya yang disebut OMNI CHANNEL MARKETING selain melalui oulet di toko buku. Omnis artinya semua atau universal. Channel artinya saluran. Marketing artinya pemasaran. Jadi omni channel marketing merupakan system pemasaran dengan menggunakan saluran komunikasi  yang sifatnya universal dengan menggabungkan berbagai saluran komunikasi. Jadi kita tidak usah berkunjung ke toko  buku untuk mendapatkan sebuah buku, karena sudah ada media online yang mempermudah proses belanja buku. Berbagai channel seperti Webinar, Podcast, IG Live, Facebook, Twitter, Tik Tok, dan WA Group bisa dijadikan sebagai media promosi buku.



Akhirnya inilah clossing statement yang disampikan pak Mulya:

Silakan mengirimkan naskah tulisan ke semua penerbit, untuk berlatih baik dalam manajemen tulisan dan manajemen hati jika belum bisa lolos terbit.

Jika belum lolos, ulangi dan ulangi lagi insyaallah jalan itu pasti akan datang.

Selamat berproses dan menikmati proses ini sampai tulisan terbit dan bisa dinikmati oleh pembaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RAPAT MANKORAYA, 04-01-2022

Pembicara Rapat Koordinasi Awal Semester Genap MAN Kota Palangkaraya Tahun Pelajaran 2021/2022 Peserta Rapat (Awal) Pada hari Selasa 4 Janua...