Senin, 25 Oktober 2021

IDE MENULIS BAGI GURU

 


Pertemuan ke-9

Jumat, 22 Oktober 2021

Mengenal Sosok Narasumber. Wijaya Kusumah, S.Pd, M.Pd  (biasa dipanggil om Jay), Lahir di Jakarta, 28 Oktober 1971 adalah seorang pendidik. Syukur tiada henti malam ini bisa menimba ilmu dari guru blogger Indonesia yang memiliki motto Hidup “Kejujuran Kunci Keberhasilan dan Kesuksesan”, dan  Hobbi “Menulis di blog”. Beliaulah yang menggagas dan menggerakkan kegiatan “Pelatihan Belajar Menulis PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia)” Daring Via Wa Grup Belajar Menulis yang sampai hari ini sudah mencapai gelombang 21 dan 22. Luar biasa, pelatihan gratis 100 % dengan menampilkan berbagai narasumber handal dalam bidang tulis menulis.

Terlalu banyak pengalaman dan prestasi beliau untuk dibeberkan di resume ini. Untuk mengenal lebih jauh tentang narasumber yang dibersamai oleh moderator cantik ibu Rosminiyati ini silahkan berselancar di https://wijayalabs.com/about/

Ini adalah bblog internet yang pernah dibuat beliau (see):

·         http://wijayalabs.wordpress.com

·         http://wijayalabs.blogspot.com.

·         http://omjaylabs.wordpress.com

·         http://kompasiana.com/wijayalabs

·         http://facebook.com/wijayalabs

·         http://twitter.com.com/wijayalabs

 

Apa itu ide ? Banyak orang yang sudah mengetahui tentang ide. Meski demikian mari kita menelisik apa itu ide ? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Ide adalah perasaan yang benar-benar menyelimuti pikiran, Rancangan yang tersusun di dalam pikiran, Gagasan, Cita-cita. Jadi ide merupakan sesuatu yang masih tersimpan di pikiran atau otak kita. Berharga kah ide itu ? Kehadiran ide dalam pikiran harus kita syukuri, karena ide itu adalah sesuatu yang sangat  berharga. Ide ini sebagai salah satu modal penulis yang harus dikelola dan dikeluarkan dalam bentuk tulisan yang bermakna.

 

Mengapa kita harus menghargai ide ? Selama ide gagasan belum dituangkan menjadi suatu pemikiran dalam bentuk tulisan, maka ide akan tetap menjadi ide di dalam pikiran. Bagaimana jika ide tidak bisa dituangkan dalam tulisan ? Jika terjadi demikian, maka bisa diibaratkan seperti halnya  orang yang bercita-cita menjadi pebisnis namun tidak terwujud. Seseorang dengan modal (uang) yang cukup, tetapi tidak bisa menggunakan uangnya untuk usaha apa atau bisnis apa, akhirnya niat berbisnis pun tidak akan pernah terwujud. Jadi rugi kan jika modal tidak terpakai ? Apalagi jika modal hanya mengendap di rekening saja ? Demikian juga ide sebagai salah satu modal seorang penulis. Jika ide tidak dituangkan dalam bentuk tulisan yang bermakna maka tidak akan bisa mewujukan impian kita sebagai penulis.

Dari mana datangnya ide menulis ? Ide menulis seorang guru sangat banyak dan beragam. Bisa muncul dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan, dan apa yang dipikirkan guru dalam menjalankan tugas dan amanahnya sehari-hari. Misalnya pada saat sedang mengajar, saat menemani anak di rumah, saat di majelis ta’lim, saat berkunjung ke tetangga, saat di perjalanan menuju ke sekolah dansebagainya.

Bagaimana cara memulai menuangkan ide dalam tulisan ? Berikut ini adalah trik yang diberikan oleh narasumber om Jay. Pertama, Memulai dengan menulis 3 alinea, yaitu linea pembuka, isi, dan penutup. Kedua, Mengembangkan tulisan dengan merumuskan dalam bentuk  5W dan 1H (What, Why, Where, When, Who,dan How). Di google.com  sangat mudah membantu kita untuk menemukan jwaban dari rumus 5 W dan 1 H ini. Ketiga, Tidak usah terlalu merumitkan tentang tata bahasa atau gaya Bahasa, atau bagus tidaknya tulisan kita.

Misalnya cerita tentang Pengalaman Memperpanjang SIM (Surat Ijin Mengemudi). Informasi ini banyak diperlukan orang. Kita sebagai guru juga bisa menceritakan pengalaman kita dalam memperpanjang SIM. Caranya bagaimana ? Berikut ini adalah pengalaman om Jay yang ditulis di beberapa blog yang dikelolanya. “Jumat, 22 Oktober 2021, pukul 17.00 WIB, saya mendapatkan nomor antrian untuk pemeriksaan kesehatan perpanjangan SIM A di Polres Bekasi. Caranya sangat mudah. Kita hanya mengetik pelayanan SIM di polres Bekasi melalui mesin pencari google.com.” Kemudian dicopy paste alinea pertama ke blog pribadi yang dikelola (bisa dilihat di bawah ini)


(https://wijayalabs.com)


( http://www.blogger.com)


di website https://gurupenggerakindonesia.com

Itulah tulisan di alinea pertama yang dicopy dan ditampilkan di beberapa blog. Alenia selanjutnya bagaimana ? Untuk penulis pemula sering mengalami ketidaklancaran untuk melanjutkan tulisan. Kita bisa berselancar di youtube.com (dengan mengetik “pengalaman memperpanjang sim di Bekasi”. Ini tampilan di beranda youtube


(www.youtube.com

Setelah mendapatkan tambahan info dari youtube kita bisa melanjutkan tulisan di alenia kedua dan alenia ketiga (penutup), dengan menggunakan pilihan kata kita. Selamat mencoba menulis minimal 3 (tiga) alenia dulu di blog.

Dan akhirnya inilah jargon om Jay yang senantiasa mengimbaskan energi positif ke peserta pelatihan belajar menulis PGRI “MENULISLAH SETIAP HARI, DAN LIHATLAH APA YANG TERJADI”. Semoga kita bisa mengikuti jejak sang guru om Jay. Aamiin Yaa Rabb


Salam 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RAPAT MANKORAYA, 04-01-2022

Pembicara Rapat Koordinasi Awal Semester Genap MAN Kota Palangkaraya Tahun Pelajaran 2021/2022 Peserta Rapat (Awal) Pada hari Selasa 4 Janua...